Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Peringati Hari Air Sedunia, Wali Kota Surabaya dan Perumda Air Minum Surya Sembada Ajak Masyarakat Jaga Kualitas Air Kali Surabaya

Sabtu, 22 Maret 2025 | 8:15:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-22T13:15:36Z


Surabaya,harianmataberita.com–​Perumda Air Minum (PAM) Surya Sembada Kota Surabaya Peringati Hari Air Sedunia 2025 bersama Pemerintah Kota Surabaya dan Pokja Wartawan Taman Surya (POTAS) dengan menggelar talkshow bertajuk "Menjaga Air, Menjaga Kehidupan" di Kantor Pusat PAM Surya Sembada, Tirta Graha pada Jumat, 21 Maret 2025. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, hadir sebagai keynote speaker bersama akademisi Teknik Lingkungan ITS Surabaya, Profesor Joni Hermana yang juga Rektor ITS Periode 2015-2019, Dedik Irianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya serta aktivis lingkungan Prigi Arisandi dari Ecoton. Mereka membahas ancaman pencemaran dari limbah industri dan rumah tangga yang terus menghantui Sungai Brantas serta strategi konkret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.


"Saya masih melihat adanya sampah dan limbah di Kali Surabaya dan Kali Wonokromo, yang menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam menjaga kebersihan air kita," ujar Eri Cahyadi.

"Jika sungai terus tercemar, dampaknya akan sangat besar bagi warga Surabaya. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat," tegas Eri Cahyadi.

"Saya mengajak seluruh elemen, termasuk aktivis lingkungan, akademisi, mahasiswa, serta komunitas untuk terlibat langsung dalam aksi nyata, seperti  Membersihkan sungai dan pantai bersama-sama;  Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya air bersih; dan Mengembangkan inovasi dalam pengelolaan limbah rumah tangga seperti IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) di tingkat RW," pungkas Eri Cahyadi.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono, mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam mengolah air Kali Surabaya anak Sungai Brantas menjadi air bersih yang layak konsumsi. "Teknologi pengolahan air semakin canggih, tapi kalau sumbernya terus tercemar, tidak mudah menghasilkan air bersih yang berkualitas," ujarnya.

Talkshow ini menjadi ajang diskusi strategis antar stakeholder, pemerintah, akademisi, komunitas lingkungan, dan media. Arief Wisnu Cahyono memaparkan kondisi terkini kualitas air serta langkah-langkah pengendalian pencemaran. Sementara akademisi dari perguruan tinggi, Prof Joni Hermana mengingatkan akan bahaya krisis air. Prof Joni Hermana menyarankan bagi PDAM dan Pemkot Surabaya untuk peningkatkan sistem pemantauan kualitas air menggunakan sensor otomatis untuk mendeteksi pencemaran secara real-time.

Tak ketinggalan, komunitas lingkungan Ecoton menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam pengawasan dan advokasi lingkungan. "Kesadaran masyarakat harus terus ditingkatkan. Sungai ini sudah sangat tercemar limbah dari hulu ke hilir. Sampai jenis-jenis ikan sungai saat ini beberapa mulai punah. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau industri untuk menjaga sungai ini," ujar Prigi Arisandi.

Pada acara ini juga dilaksanakan serah terima bantuan sosial (CSR) PAM Surya Sembada kepada DLH dari Direktur Utama PAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono kepada Dedik Irianto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Bantuan CSR terdiri dari: Pembangunan IPAL Komunal di 1 lokasi, 10 gerobak sampah, 50 tempat sampah, 10 pohon tabebuya, 20 pohon pucuk merah.
×
Berita Terbaru Update