Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Wayan Titip Minta Penyidik Polsek Mulyorejo Pro Aktif Bertanya ke Dekan FH Unair Soal Pemeriksaan Saksi Ahli Pidana

Rabu, 17 Mei 2023 | 12:52:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-17T05:52:08Z


SURABAYA - Praktisi Hukum Universitas Airlangga (Unair), I Wayan Titip Sulaksana menanggapi keluhan Mety Oesman (59), pelapor kasus dugaan tipu gelap senilai Rp 487 juta di Polsek Mulyorejo dengan terlapor mantan menantunya Hendra Anggono karena Penyidik belum memeriksa saksi ahli hukum pidana, meski Plh Dekan FH (Fakultas Hukum) Unair, Enny Narwati sejak tanggal 11 April 2023 sudah menerbitkan surat tugas kepada salah seorang Dosennya untuk bertindak sebagai Ahli Hukum Pidana.

“Lha sing butuh saksi ahli sopo?, Ya pro aktif nakokno nang Dekan FH Unair (artinya yang butuh saksi ahli siapa?, ya pro aktif bertanya kepada Dekan FH Unair),” sentil Wayan, panggilan karibnya, Selasa (16/5/2023).

Ia berpendapat kalau ogah-ogahan menanyakan permohonan saksi ahli kepada Dekan FH Unair berarti menangani laporan dari pelapor tidak sungguh-sungguh dan tidak profesional.

“Piye nek wes ngene Iki (artinya, bagaimana kalau sudah seperti itu),” sesalnya.

Disinggung apakah ada permainan dari Oknum Penyidik untuk memperlambat penanganan perkara, Wayan mengatakan sulit untuk membuktikannya.

“Tapi kalau lambat, tidak sungguh-sungguh dan sembarangan, lha onok opo (ada apa),” pungkasnya bertanya-tanya.

Kapolsek Mulyorejo, Kompol Sugeng Rianto tidak menampik internal FH Unair telah membuat Sprin (Surat Perintah) menunjuk salah satu Dosennya.

“Namun demikian dari Dosennya itu masih belum ada waktu,” kelit Sugeng kepada Wartawan, Senin (15/5/2023) siang.

Rencananya agenda hari ini lanjut Sugeng dari Penyidiknya mau koordinasi kapan bisanya. Jadi menurutnya seharusnya mereka (FH Unair) mengirimkan surat ke Polsek Mulyorejo terkait dengan kesiapan mereka ataupun mungkin Dosennya sebagai pemberi Legal Oponion (pendapat hukum).

FH Unair kata Sugeng memang sudah menunjuk Dosennya, tapi pihaknya tidak tahu Dosennya ada waktu atau tidak.

“Oleh karena itu, Penyidik saya perintahkan jemput bola ke Unair untuk menanyakan kapan bisanya,” tegasnya waktu itu.
×
Berita Terbaru Update