Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rumah Sakit Premier Surabaya, Diduga Tolak Pasien Berujung Kematian

Kamis, 27 April 2023 | 8:01:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-27T13:01:25Z


SURABAYA - Masa dari Maluku Satu Rasa ( M1R ), Kamis ( 27/04/2023 ) melakukan aksi di Rumah Sakit Premier Surabaya. Jl Nginden Intan Barat Blok B, kecamatan Sukolilo Surabaya.

Aksi demontrasi yang dilakukan massa M1R, merupakan buntut dari penolakan pihak UGD Rumah Sakit Premier Surabaya, terhadap pasien Peter Manuputty. Yang mana merupakan pasien gagal jantung.

Menurut kesaksian salah satu anggota M1R, saat itu Peter Manuputty dilarikan Ke UGD RS Premier Surabaya, karena kondisi pasien  saturasi oksigennya mencapai di angka 60. Angka yang rendah untuk kadar oksigen didalam tubuh, dan bisa menyebabkan gagal jantung.

Alih alih mendapatkan pertolongan pertama dari pihak RS Premier Surabaya. Justru Peter Manuputty mendapatkan penolakan dengan alasan UGD penuh. Akibat penolakan tersebut nyawa dari Peter Manuputty tidak tertolong.

Untuk mencegah hal terburuk yang terjadi, karena saat itu massa M1R yang jumlahnya ratusan penuh dengan emosi. Pihak RS Premier Surabaya di wakili oleh Janny (Manajer Keperawatan), Rahmadi (HR Manajer Sdm), Argo (Manajer Operasional), Dr. Leonardo (tugas jaga IGD tanggal 25 April 2023), Ibu Lisa (Istri alm Peter). Berdialog dengan perwakilan M1R, guna untuk mediasi. 

Namun dari hasil mediasi tersebut tidak ada suatu tindakan Kongkret atas bentuk tanggung jawab dari pihak RS Premier Surabaya atas penolakan pasien Peter Manuputty yang berujung si pasien meninggal dunia.

Keluar dari ruang mediasi, dan tidak ada itikad baik dari pihak Rumah Sakit. Bahkan massa M1R mengancam membakar Rumah Sakit, akibat bentuk kekecewaan atas meninggalnya Anggota mereka Peter Manuputty.

Ketika di wawancarai pihak media Baharudin Umasugi, ketua Maluku Satu Rasa (M1R) Jatim, dengan penuh emosi dan rasa kekecewaan mengatakan

" Mulai dari siang Kamis ( 27/04/2023 ) berkumpul di RS Premer Surabaya, untuk menuntut keadilan dan rasa kemanusiaan. Karena pada hari Selasa (25/04/2023 ) menolak alam Peter Manuputty yang saat itu dalam kondisi kritis mengalami serangan jantung." Kata Baharudin.

" Namun kami di janjikan untuk pertemuan lagi pada hari Sabtu (29/04/2023 ) untuk permintaan maaf dan sebagainya. Peu diingat tujuan kami adalah untuk menegakkan kemanusian. Rumah sakit harus menjadi sentra kemanusiaan, bukan sentra bisnis atau ekonomi. Dan tidak membedakan waran kulit dan ras " tambah Baharudin.

Ketika ditanya perihal apabila hari Sabtu besok, mengalami mediasi buntu. Apakah pihak M1R akan menempuh jalur hukum. Baharudin mengatakan akan mengkaji deng timnya perlu tidak nya persoalan ini sampai jalur hukum.
Reporter Why
Editor Redaktur
×
Berita Terbaru Update