Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

MAKI JAWA TIMUR, SELAMAT KAN DUNIA PENDIDIKAN DARI PEMBERITAAN YANG BERBASIS ASUMSI

Jumat, 10 Maret 2023 | 11:23:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-10T04:23:45Z


SURABAYA - Iklim dunia pendidikan Jawa Timur lagi diterpa isu yang gak sedap. Aksi demo dari elemen masyarakat, menuntut Komisi Pemberantasa Korupsi ( KPK), segera  menangkap Plt Kepala Dinas Pendidikan ( Kadindik) Provinsi Jawa Timur. Wahid Wahyudi diduga terlibat dalam kasus korupsi dana hibah DPRD Jatim. 

Beredar pula berita dimasyarkat yang belum tentu kebenarannya. Yaitu KPK juga telah menggeledah rumah Wahid beberapa waktu lalu. KPK berhasil menyita emas batangan dan dua buah berlian senilai miliaran rupiah. Selain itu, KPK juga menyita cek yang belum dicairkan sebesar Rp 36 miliar.

Menyingkapi beredarnya Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ). Masyarakat Anti Korupsi Indonesia  (MAKI) Jatim, kamis 10/03/23 di kafe d'boengkoel, dalam pers relisenya merasa prihatin dan menyayangkan hal tersebut. 

Heru Satriyo Ketua Umum MAKI,  mengutarakan keprihatinan dan merasa bertanggung jawab moral. Atas Munculnya kabar ditemukannya emas batangan, berlian serta cek milyaran rupiah, sangat lah tidak berdasar. 

Maka menjadi suatu kewajiban MAKI berperan langsung, meluruskan  berita yang ada. Kemarin kita ketahui bersama ada setatus dari salah satu anggota dewan,  terkait mitra Komisi E yang menyimpan emas batangan, berlian dan cek sekolah 35 milyard. Setatus dari anggota dewan itu lalu kemudian naik. Beberapa hari kemudian munculah sebuah aksi demo di Pemprov Jatim Dan di Dinas Pendidikan Jawa Timur. "  Kata Heru. 

" Aksi demo itu mengangkat permasalah yang sama, yaitu segera tangkap Wahid Wahyudi dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur. Yang di karenakan penggiringan opini publik bahwa ada penyitaan emas batangan, berlian, dan cek milyaran. Sedangkan kabag pemberitaan KPK tidak pernah memberikan reales resmi penyitaan tersebut. " Tambahnya

Ketika ada pertanyaan dari awak media, mengapa Wahid Wahyudi sendiri tidak melaporkan tentang isu tersebut. Heru menjelaskan., bahwa MAKI Jatim tidak berwenang mengintervensi Wahid Wahyudi. Entah dia melapor apa tidak. Namun MAKI Jatim, lebih menekankan ke dampak psikologis terhadap pelaku pelaku pendidikan, termasuk para siswa dan siswi, akibat bergulirnya penggiringan opini negatif yang tidak jelas, ini menjadi bola liat yang tidak sehat. Dan MAKI Jatim tidak akan membiarkan hal ini. 

Apakah MAKI Jatim sekarang pro dan membela Dinas Pendidikan Jawa Timur.? Menjawab pertanyaan itu dengan tersenyum Heru menjawab. 
"Silahkan teman teman media memerikasa ke Dinas Pendidikan apakah MAKI Jatim pernah meminta atau mendapat proyek dari Dinas Pendidikan Jatim. Dan disitu ada bukti otentik dari tahun berapapun sampai sekarang MAKI Jatim tidak pernah satu kalipun. Sehingga tidak ada simbiosis mutualisme antara MAKI dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur terkait permasalahan ini. Apa yang saat ini MAKI Jatim lakukan murni untuk menyelamatkan wajah Pendidikan Jawa Timur " Komentar Heru. 

Reporter Why
Editor Adam Jr
×
Berita Terbaru Update