JATIM - Satu kata untuk Imbas kasus dana hibah, terhadap dunia pendidikan Jawa Timur yang sempat menyeret nama Wahid Wahyudi. Satu kata tersebut yaitu harus tuntas, tak ada lagi tarik ulur dan kegampangan yang beredar di masyarakat. Dan menimbulkan berjuta pertanyaan.
Menengok kebelakang kasus yang sempat menyeret nama Wahid Wahyudi, sebagai Plt Kadindik Provinsi Jawa Timur. Dan munculnya kabar KPK menyita Emas bentuk batangan, berlian, serta ceque yang senilai 35 milyard. Merupakan rentetan kasus dana Hibah DPRD Jatim.
Perlu di garis bawahi, yang jelas saat ini imbas dari semua itu muncul beberapa opini antara NGO satu dengan lainnya. Sehingga memunculkan pertanyaan, "apakah kini dunia pendidikan menjadi arena pertarungan "kepentingan ".'?
Senin (13/03/23). Masa dari Gerakan Selamatkan Jawa Timur ( GAS) Jatim. Menggelar aksi di depan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur., Jl Genteng Kali no 33 Surabaya. Yang menuntut KPK segera menetapkan Wahid Wahyudi Sebagai tersangka dan di tangkap. Tuntutan tersebut sama dengan apa yang di bawa oleh Jaringan Kawal Jawa Timur (JAKA) Jatim pada waktu demo beberapa hari kemaren.
Musfik JAKA Jatim yang juga menjadi orator aksi demo GAS Jatim. Menjelaskan perihal adanya opini yang berkembang saat ini dan diduga sarat kepentingan.
" JAKA Jatim tidak pernah membantah NGO manapun jika mereka menyudutkan JAKA Jatim. Bahwa kami melakukan sebuah aksi demontrasi berdasarkan sebuah informasi. Bahwa yang di sita KPK pada tanggal 17-18 Januari 2023 adalah emas batangan, 2 buah berlian, dan ceque 35 milyar rupiah. Kalo bapak Wahid Wahyudi merasa semua itu tidak benar. Press release. Bicara ke publik. Dan selama ini Wahid Wahyudi tidak pernah menanggapi hal itu. " Ujar Musfik.
Apapun kondisi saat ini yang terjadi. Tiap tiap elemen yang mengeluarkan statment. Menyangkal bahwa tidak ada yang membiayai atau kepentingan di belakang.
Musfik JAKA Jatim membantah jika aksinya selama ini di biayai pihak lain
" Kami perlu tegas kan. Kami dalam hal konteks bergerak. Murni dari inisiatif kita dan kesepakatan dari teman teman, terkadang dalam aksi kita untuk biaya kita patungan. Kita tidak di bekingi oleh Legislatif, Eksekutif dan Gubernur. " Ujar Musfik.
" Dan aksi ini akan terus di gelar sampai adanya titik terang status Wahid Wahyudi dan kejelasan barang sitaan dari penggeledahan rumah Wahid" Tambahnya.
Sedangkan kutipan Dari pres realease MAKI beberapa hari yang lalu.
" Bahwa MAKI tidak ada hubungan yang saling menguntungkan antara MAKI DENGAN Wahid Wahyudi. Dan itu bisa di cek di data tahun berapapun MAKI tidak pernah mendapatkan proyek dari dinas Pendidikan. Semua itu karena bentuk keprihatinan atas apa yang terjadi di dunia pendidikan Jatim. " Ujar Heru Ketua MAKI.
Dari apa yang berkembang, yang patut di cermati adalah. Kapan dunia pendidikan kita itu terlepas dari korupsi. Dan rakyat benar benar mendapatkan pendidikan yang baik. Karena pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah. Apa jadi nya jika dunia pendidikan menjadi ajang "goreng menggoreng" Kepentingan. Maka dari itu ketuntasan masalah ini dan keterbukaan lah yang akhirnya bisa agak menenangkan dunia pendidikan Jatim. Dan itu merupakan jadi arensi buat KPK dan semua pihak.
Reporter Why
Editor Adam Jr