BANGKALAN, - Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, S.H, S.I.K, M.H, memberikan arahan melalui vidcon (video conferense) kepada seluruh jajaran anggota Polres Bangkalan, serta Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) untuk bekerja keras mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi Polri.
Hal tersebut dilakukan, karena kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian mulai menurun.
Dimana, itu disebabkan dengan beberapa kasus yang mencoreng nama baik polri dalam beberapa waktu terakhir, membuat aparat kepolisian di sejumlah daerah mulai berbenah.
“Mari kita bangun kembali kepercayaan masyarakat pada APH (Aparat Penegak Hukum) dengan cara memberikan pelayanan terbaik sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, serta menghindari perbuatan tercela dan melanggar hukum sehingga dapat mencoreng citra baik kepolisian di mata masyarakat,” ujar AKBP Wiwit Ari Wibisono saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (20/10/2022) siang.
Mantan Kapolres Pacitan itu juga secara tegas memerintahkan jajarannya untuk menindak para pelaku kejahatan kriminal termasuk pemberantasan narkoba dan judi online.
“Presiden RI (Joko Widodo, red) memerintahkan seluruh Personel Polri untuk mengembalikan kepercayaan publik dengan pertama perbaiki gaya hidup, terapkan kesederhanaan dan bijak bermedsos. Kedua jaga soliditas internal dan soliditas TNI/Polri, ketiga kesamaan visi dan juga kebijakan organisasi yang merujuk kepada Presisi bertujuan melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat, keempat penegakan hukum harus tegas, khususnya pemberantasan narkoba, judi online, Ilegal minyak, Ilegal pertambangan dan lain-lain, kelima lakukan kerjasama dengan Pemda untuk mengontrol inflasi di daerah,” jelas Wiwit memaparkan sesuai arahan Presiden RI.
Selain itu Wiwit juga menjelaskan bahwa ada pekerjaan berat yang harus dilakukan oleh sejumlah jajaran Polri untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri dan PNPP di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini.
“Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras kita semua, kita harus memiliki kepekaan terhadap situasi krisis (sense of crisis) yang sama. Jangan sampai gaya hidup kita menimbulkan kecemburuan sosial dan menjadi sorotan masyarakat,” katanya.
Penulis Taqim
Editor Redaksi