SRAGEN, Sertu Warsono Babinsa Sribit Koramil 04/ Sidoharjo mendampingi Bidan Desa memberikan penyuluhan program percepatan Penurunan Angka Stunting desa Sribit di rumah Bp Irfan Wahyudi Ketua Rt 09 dk Cermo ds Sribit kec Sidoharjo kab Sragen. Kamis ( 25/08/2022 ).
Ibu Anas Fajarwati selaku bides Sribit mengatakan, Jika stunting tidak dicegah sejak awal kehidupan anak, 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK); dari kehamilan hingga anak berusia 24 bulan, selain dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, juga dapat mengganggu perkembangan otakku anak yang akan mempengaruhi kemampuan, produktivitas, dan kreativitas. Anak pun berisiko memiliki penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.
Masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan masa paling penting dalam pengenalan dan pengembangan kemampuan anak untuk mengunyah dan menelan. Namun, pemberian MPASI yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada metabolisme anak, seperti pemberian makanan pendamping yang terlalu dini, pemberian sayuran berserat tinggi pada masa pengenalan, dan pemberian tekstur yang tidak sesuai usia dapat membuat luka usus dan memicu diare.
Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen di tahun 2024, Babinsa mendampingi Bides Desa Sribit memberikan penyuluhan terkait pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang tepat sesuai usia anak
(Kemplu)